Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

REVIEW - THE COBBLER (2015)

Sinopsis : Bercerita tentang Max Simkin (Adam Sandler), seorang tukang sol sepatu di salah satu sudut kota New York. Dia memiliki kehidupan yang sulit termasuk masalah finansial yang melilitnya. Belum lagi ayahnya yang hilang entah kemana dan hanya meninggalkan toko sepatu untuk Max kelola setiap hari. Hingga pada suatu hari ketika Max sedang bekerja memperbaiki sepatu pelanggannya, mesin jahit yang digunakannya rusak. Max lalu pergi ke gudang bawah tanah dan menemukan mesin jahit tua peninggalan ayahnya. Akhirnya dia menggunakan mesin tersebut untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Begitu selesai, Max iseng mencoba sepatu pelanggannya hasil dari mesin jahit tua ayahnya tersebut, lalu tiba-tiba suatu keajaiban terjadi! Max berubah secara fisik menjadi pemilik sepatu tersebut! Review : Tidak ada yang membuat saya melirik film ini kecuali karena premisnya yang begitu menarik. Premis yang membuat saya berimajinasi The Cobbler bakalan bisa dibawa kemana-mana dengan unsur k

REVIEW - CATCH ME IF YOU CAN (2002)

                                                         "Frank never went to flight school,        Frank never went to medical school,        Frank never went to law school,        ........ Because Frank is still in high school"                                                      Hahaha! kata-kata yang muncul di trailer "Catch Me If You Can" tersebut menunjukkan bagaimana kehebatan Frank Abagnale Jr. dalam melakukan aksi penipuannya. Bayangkan dia bisa jadi pilot, dokter, bahkan pengacara tanpa pernah sekolah di ketiga bidang tersebut, terlebih lagi mengetahui kalau dia masih bocah yang duduk di bangku SMA! Film ini sebenarnya udah lama keluar, tahun 2002. Tapi saya baru menontonnya beberapa waktu yang lalu karena dapat rekomendasi dari teman yang juga pecinta film. Saya langsung tertarik pas liat poster filmnya yang menunjukkan kalau Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks yang jadi pemeran di dalamnya. Siapa yang tidak tergiur

REVIEW - HER (2013)

Siapa yang tidak tertarik dengan jalan cerita unik yang ditawarkan "Her"? Naskah yang ditulis dan disutradarai oleh Spike Jonze ini bersetting di masa depan ketika teknologi sudah sangat maju. Semua orang bergantung dengan teknologi saat itu, tidak terlepas bagi Theodore Twombly (Joaquin Phoenix), seorang pria dewasa introvert yang tinggal sendirian di sebuah apartemen pasca pisah rumah dengan istrinya. Kehidupannya penuh dengan kecanggihan teknologi, mulai dari gadget, game, hingga sampai akhirnya dia membeli sebuah program komputer canggih bernama Samantha (Scarlett Johansson), dan.... akhirnya dia jatuh cinta dengan program komputer tersebut. Aneh? Absurd? ya! tapi menarik! Melihat daftar penghargaan yang diraih "Her" di poster filmnya, menunjukkan kalau film ini bukan film sembarangan. Belum lagi pencapaiannya hingga masuk di 5 nominasi Oscar 2014, yaitu untuk kategori Best Picture, Best Original Screenplay, Best Original Score, Best Original Song, dan B

REVIEW - EVEREST (2015)

Sebelumnya saya ingin berbagi info sedikit tentang Gunung Everest ini, Everest adalah gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 meter dan termasuk dalam seven summit. Seven Summit adalah tujuh gunung tertinggi dari tujuh benua yg berbeda di dunia (oh ya, Gunung Cartenz dari Indonesia termasuk juga di dalamnya loh dengan ketinggian 4.848 meter). Tidak sembarang pendaki bisa sampai di puncak Everest , butuh tekad baja dan fisik yg kuat. Bahkan ada yg cuma tinggal 100 meter la gi buat sampai di puncak, harus turun dan rela mengubur impiannya karena fisik yang sudah tidak memungkinkan lagi, karena kalau tidak turun dengan segera, nyawa jadi taruhannya. Yup, Everest sudah banyak memakan korban jiwa, jadi jangan kaget buat yg pertama kali mendaki Everest akan melihat mayat-mayat berserakan begitu saja di sana. Medan yang sangat menantang membuat mayat sulit dan tidak sempat dikubur dgn baik, bahkan banyak yg hilang begitu saja dan tidak ditemukan mayatnya hing

REVIEW - FILOSOFI KOPI (2015)

Jika saya mempunyai 10 daftar favorit film Indonesia yang pernah saya tonton, Filosofi Kopi akan masuk di dalamnya. Saya bahkan nonton 2 kali film ini di bioskop saking sukanya.hehehe. Tapi kenapa? Apa yang membuat saya jatuh cinta dengan Filosofi Kopi? berikut alasan beserta reviewnya. Setelah sukses dengan "Cahaya Dari Timur : Beta Maluku" yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik tahun 2014, Visinema Pictures kembali dengan film terbarunya di tahun 2015 ini yang berjudul "Filosofi Kopi". Ada yang tidak asing dengan nama Filosofi Kopi? Yup, Filosofi Kopi awalnya adalah sebuah novel karya penulis handal Indonesia, Dewi Lestari. Dan Dewi lestari katanya puas dengan Filosofi Kopi versi layar lebarnya ini, Beliau berujar bahwa film Filososfi Kopi adalah film adaptasi novelnya yang terbaik dari sekian novelnya yang juga pernah dibuat ke layar lebar. Filosofi Kopi bercerita tentang Ben (Chicco Jericho) dan Jody (Rio Dewanto) yang mendirikan kedai kopi bernama

REVIEW - MAD MAX : FURY ROAD (2015)

Ini film gilaaaaa! Sekitar 2 jam kita akan dijejalin dengan actionnya yang sangat seru dari awal sampai akhir film. Paling sebentar saja kita yang menonton diberi jeda "buat ambil napas". Gokiil! Memangnya seseru apa sih? Lebay kali ni! Oke, saya akan kasi tahu hal-hal yang keren dari salah satu film action terbaik dalam satu dekade belakangan ini. Cerita : Secara naskah tidak ada yg istimewa dari film garapan George Miller ini, bisa dibilang cukup sederhana. Bukan tipe film yg berbelit-belit dan memeras otak. Tapi semua kesederhanaan cerita tersebut benar-benar tertutupi dengan adegan actionnya yg sangat luar biasa. Ingin rasanya ber teriak dan bertepuk tangan di tiap adegannya. Kalau teman-teman sampai menahan napas ketika menonton film ini itu udah pasti, mulut sampai ternganga pun juga jangan sampai heran. Adrenalin benar-benar terpacu. Sangat memuaskan dari segi action. Visual : Awalnya saya mengira film ini bakalan lemah dari segi sinematografinya, karena

REVIEW - THE AGE OF ADALINE (2015)

Pertama kali dengar film ini dan liat sinopsis ceritanya, saya langsung tertarik buat menonton film arahan Lee Toland Krieger ini. Premis ceritanya sangat menarik yaitu bercerita tentang Adaline Bowman (Blake Lively), seorang wanita yang tidak bisa menua secara fisik karena suatu kecelakaan mobil yang dialaminya. Kok bisa? ntar dijelasin kok di filmnya :D The Age of Adaline bisa dikatakan bergenre Drama-Romance, karena fokus ceritanya tertuju pada kisah cinta Adaline. Bagaimana lika-likunya yang tidak akan menua, sedangkan pria yang dicintainya mau tidak mau akan menua. Ini yang membuat saya sedikit kurang puas, saya sebenarnya ingin melihat lebih lagi dari sisi kehidupan Adaline yang lainnya, walaupun ada juga sih scene yang menceritakan sisi lain dari  sosok Adaline, tapi sangat sedikit. Well, ini bisa jadi kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah ceritanya jadi lebih fokus, tidak melebar kemana-mana. Sedangkan kekurangannya membuat filmnya jadi agak kurang bervariasi

REVIEW - LIFE OF PI (2012)

Udah telat banget sebenarnya saya nonton film Life of Pi yang terkenal ini, saya baru tahu film ini gara-gara tidak sengaja membaca artikel dan reviewnya di internet. Banyak yang bilang film ini begitu mengagumkan dengan efek visualnya yang bisa menyaingi Avatar...Wow! saya pun menjadi penasaran. Tak perlu berlama-lama lagi, saya pun langsung mencari dan menonton fillmnya lewat dvd kesayangan. Life of Pi secara garis besar menceritakan tentang Piscine Molitor Patel yang nantinya dia sendiri yang akan membuat nama panggilannya menjadi Pi. Pi adalah seorang anak yang penuh rasa ingin tahu, bahkan agamanya pun dia cari sendiri dan akhirnya menganut 3 agama sekaligus yaitu Hindu, Kristen, dan Islam. Ayahnya adalah seorang pemilik kebun binatang, yang otomatis membuat Pi akrab dengan hewan. Ketika beranjak dewasa, ada sebuah peristiwa yang mengharuskan Pi beserta keluarganya harus pindah ke Kanada. Mereka pun menggunakan kapal kargo sebagai transportasinya dikarenakam s

REVIEW - SOUTHPAW (2015)

Pas liat posternya yang keren dan Jake Gyllenhal yang main, saya langsung masukin Southpaw ke dalam waiting list saya tapi karena gak tayang-tayang atau belum tayang di Indonesia, akhirnya saya langsung cari DVD nya untuk menuntaskan rasa penasaran saya ini :D Oke, ini reviewnya. Southpaw intinya bercerita tentang seorang petinju yg berusaha bangkit dari kematian istrinya. Well ide ceritanya cukup biasa saja, tapi,di sinilah dibutuhkan sutradara handal yg bisa mengeksekusi cerita yg biasa menja di sebuah tontonan yang menarik. Antoine Fuqua yang sebelumnya sukses dengan film The Equalizer, cukup berhasil membuat Southpaw menjadi film tinju yg sangar juga menyentuh. Yap, Southpaw memiliki sisi drama yg cukup melankolis dan bisa menghanyutkan penontonnya. Dari jajaran castnya saya sangat puas dgn performa Jake Gyllenhal, film-filmnya memang jarang mengecewakan bahkan bisa dikatakan Jake Gyllenhal adalah penjamin mutu sebuah film. Ekspresi wajahnya yg sendu tapi ber

REVIEW - WHIPLASH (2014)

Akhir-akhir ini lagi sering nonton film-film yang masuk nominasi Best Picture Piala Oscar tahun 2015. Total udah semua film yang saya tonton mulai dari The Imitation Game, Boyhood, American Sniper, Birdman,Selma,Theory of Everything, The Grand Budapest Hotel dan Whiplash. Dan menurutku Whiplash adalah yang terbaik dari semua film tersebut. Kenapa? Berikut review beserta alasannya.                                                     Whiplash menceritakan tentang seorang murid sekolah musik bernama Andrew Neyman (Miles Teller), dia sangat mencintai alat musik drum dan berharap menjadi seorang drummer yang sukses dan terkenal. Neyman dilirik oleh Terrence Fletcher, seorang guru juga komposer yang memintanya untuk masuk ke grup musik jazznya. Sungguh sebuah kehormatan bagi Neyman yang masih berumur 19 tahun untuk masuk ke grup jazz yang berisi para musisi handal tersebut. Inti cerita tersebut sebenarnya hanya itu, tapi apakah sesederhana itu? Tunggu sampai kalian menget

REVIEW - THE MARTIAN (2015)

Ada beberapa alasan film ini langsung masuk dalam waiting list saya dari beberapa bulan yang lalu, yaitu pertama Ridley Scott yang jadi sutradaranya. Ridley Scoot terkenal akan karya-karyanya seperti Gladiator , Kingdom of Heaven, sampai   Exodus: Gods and Kings . Tau kan film-film tersebut? Dan alasan   kedua saya adalah The Martian bertema Sci-fi yang berlatarkan luar angkasa. Jadi teringat film Interstellar dan   Gravity yang sukses dengan tema serupa. So, bagaimana dengan The Martian? Let’s start the review! The Martian adalah film adaptasi dari novel berjudul sama yang   bercerita tentang Mark Watney (Matt Damon),   seorang astronot yang   harus bertahan hidup sendirian di Planet Mars setelah ditinggal oleh rekan-rekan astronot lainnya karena mengira Mark sudah tewas dalam sebuah bencana badai di Mars. Premisnya cukup menarik, karena harus survive di planet yang tidak berpenghuni dengan perbekalan seadanya. Walaupun durasinya cukup panjang sekitar   141 menit,