Langsung ke konten utama

REVIEW - THE LITTLE PRINCE (2015)



Poster The Little Prince



Sinopsis :
Bercerita tentang seorang anak gadis kecil yang dididik ketat oleh ibunya agar masuk ke Werth Academy, sekolah elit di kota mereka. Namun sayangnya, si gadis kecil gagal melalui tesnya. Tapi sang Ibu tidak menyerah, selama musim panas dia dan anaknya pindah ke rumah baru yang dekat dengan Werth Academy dan mempersiapkan anaknya dengan lebih ketat lagi agar bisa masuk ke sekolah tersebut pada pendaftaran berikutnya setelah musim panas. Di rumah baru mereka sang Ibu membuat perencanaan yang sangat detail berupa kegiatan yang harus dilakukan anaknya setiap detik, menit, jam, hari, pekan, dan bulan, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dan semua perencanaan itu ditempel di dinding rumah baru mereka. 
Tapi ternyata mereka memiliki tetangga yang nyentrik, seorang kakek dengan rumah unik dan memiliki hobi yang aneh-aneh. Hingga pada suatu hari, si gadis kecil secara tidak sengaja melihat halaman belakang rumah kakek tersebut yang ternyata sangat indah, dia begitu takjub dengan segala macam hal yang ada di sana. Mulai saat itu, hampir tiap hari dia mulai sering mampir ke sana dan melalaikan tugas-tugas yang sudah dijadwal oleh ibunya. Dan Si Gadis Kecil makin tertarik ke rumah tetangganya itu karena Si Kakek selalu menceritakan kisah “The Little Prince” secara bersambung yang begitu memikatnya.

Review :
The Little Prince diadaptasi dari novel berbahasa perancis yang memiliki judul asli Le Petit Prince.
Novel ini ditulis oleh Antoine de Saint-Exupery dan telah dicetak hingga 145 juta kopi sejak ketika pertama kali diterbitkan tahun 1943.
Terus bagaimana dengan versi filmnya ini? Well…………… I think I’m falling in love with this movie! Saya sangat suka dengan film ini. Saya mulai tertarik dengan film ini pas liat posternya yang cantik dan mulai jatuh cinta begitu liat trailernya yang begitu menyentuh, bahkan saya pernah liat di youtube ada yang sampai nangis ketika menonton trailernya. 
Sampai puncaknya saya makin cinta ketika saya menonton filmnya kemarin. The Little Prince begitu indah, cantik, menyentuh, menginspirasi, punya pesan yang sangat dalam, dan masih banyak lagi kata-kata yang ada di kepala saya untuk menggambarkan film animasi ini. The Little Prince memiliki banyak pesona yang akan saya coba ceritakan di sini.

The Little Prince

Kita mulai dari kualitas naskah. 
Naskah yang ditulis oleh Irena Brignull dan Bob Persichetti ini sangat brilian. Udah nonton film “Inside Out”? Di Inside Out kita dibawa untuk memahami kondisi psikologis manusia dengan menggunakan karakter, simbol, dll. Begitu juga dengan The Little Prince, kita akan dibawa untuk sadar dan memahami kehidupan kebanyakan orang dewasa saat ini dengan menggunakan karakter, simbol, dll juga. Sangat menarik!
The Little prince terutama akan menyentil para orang tua yang keras dalam mendidik anaknya, yang ingin anaknya menjadi ini itu tanpa memperhatikan keinginan dan potensi sebenarnya dari anak mereka. Dan juga The Little Prince akan menyentil kebanyakan orang dewasa yang seiring bertambahnya usia mereka, mereka kehilangan “keindahan” yang pernah mereka miliki waktu mereka masih anak-anak.

Cuman naskah yang memikat ini agak sulit dipahami terutama untuk anak-anak karena analogi yang digunakan cukup rumit. Well ini bisa jadi kekurangan dan kelebihan The Little Prince. Menjadi kekurangan karena filmnya dibuat dengan format animasi yang peminatnya tentu sebagian besar adalah anak-anak. Dan menjadi kelebihan karena sekarang ini film animasi juga digemari oleh penonton dewasa. Tentunya dari pihak pembuat film akan membuat film animasi yang bisa menggaet para penonton dewasa, dengan apa? Salah satunya dengan kualitas naskah yang baik dan tidak ecek-ecek. Karena biasanya para penonton dewasa agak milih-milih ketika mau menonton film animasi karena takut filmnya terlalu “anak-anak”.

Sebenarnya sih The Little Prince awalnya memang ditujukan untuk orang dewasa, itu bisa kita lihat di dalam lembar persembahan dalam novelnya yang ditulis oleh Antoine de Saint-Exupery,"Kepada anak-anak aku mohon maaf karena mempersembahkan buku ini kepada orang dewasa… Semua orang dewasa pernah menjadi anak-anak. (Sekalipun hanya sedikit yang ingat)."

Review Film The Little Prince

Untuk visual bagaimana? Bukan Pixar atau Dreamworks yang berada di balik pembuatan film animasi ini, melainkan On Animation Studio yang baru pertama kali saya dengar namanya. Walaupun begitu, kualitas animasi yang ditampilkan tidak kalah dengan dua nama besar studio animasi tersebut, malah ada yang mengatakan cerita dan animasi The Little Prince memiliki “rasa” Pixar di dalamnya dan saya cukup setuju dengan itu.

Tapi tentunya dong The Little Prince memiliki perbedaan dari film-film animasi sebelumnya, yaitu di sebagian besar filmnya juga menggunakan teknik stop motion yang tentunya menambah kaya warna di film ini. Kombinasi animasi 3D dan Stop motionnya sangat memanjakan mata saya sepanjang film diputar. 

Dan ada satu lagi yang melengkapi kekuatan visual The Little Prince. Apa itu? Seperti yang kita lihat di trailernya, The Little Prince memiliki sinematografi yang sangat indah, saya biasanya tidak memperhatikan aspek ini ketika menonton sebuah film animasi, tapi pengecualian untuk The Little Prince. Sinematografi yang digunakan sangat memikat, bagaimana tone warna dan angle kamera  begitu indah di mata saya.
So, untuk visual The Little Prince sangat memuaskan (y)

Review Film The Little Prince

Terus apalagi yang menjadi kekuatan The Little Prince? Sebenarnya ini sudah saya duga bakal jadi kekuatan di film ini ketika melihat trailernya, yaitu Music Score-nya. Yup, Scoring film ini begitu memanjakan telinga, dan tentunya membuat saya makin hanyut ke dalam filmnya. Setiap emosi yang berusaha ditampilkan di film semakin terasa karena scoringnya begitu mendukung setiap scene yang ada.
Dan saya tidak heran begitu tahu siapa komposer yang bertanggung jawab dalam membuat music score nya. Dia adalah Hans Zimmer! Maestro music score di dunia perfilman. Siapa yang tidak terbawa ketika menonton The Lion King, Inception, ataupun Interstellar yang mana Hans Zimmer lah yang mengaransemen scoringnya. 
The Little Prince semakin melengkapi CV yang dia memiliki sebagai maestro dalamnya membuat music scoring.

Terakhir apresiasi patut diberikan kepada sang sutradara, Mark Osborne. Keahliannya dalam menggarap film animasi memang tidak perlu diragukan lagi. Sebagaimana sebelumnya dia berpengalaman dalam mengarahkan film "The SpongeBob SquarePants Movie" dan "Kung Fu Panda". Dan dia semakin matang dalam menggarap film animasi, terbukti dengan film The Little Prince di mana dia berhasil memaksimalkan setiap elemen yang ada. Two thumbs up buat Mark Osborne!

Well, The Little Prince adalah salah satu film animasi unggulan di tahun ini. Dan saya rasa film ini bakal bersaing dengan Inside Out di Oscar nanti.

The Little Prince memiliki pesan, “Walaupun kita sudah jadi dewasa, jangan lupa kita pernah jadi anak-anak. Jangan biarkan usia kita yang bertambah akan menghapus imajinasi, kreativitas, dan keindahan yang kita miliki waktu kita masih kecil.”

I give 9/10 for THE LITTLE PRINCE !







Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW - CATCH ME IF YOU CAN (2002)

                                                         "Frank never went to flight school,        Frank never went to medical school,        Frank never went to law school,        ........ Because Frank is still in high school"                                                      Hahaha! kata-kata yang muncul di trailer "Catch Me If You Can" tersebut menunjukkan bagaimana kehebatan Frank Abagnale Jr. dalam melakukan aksi penipuannya. Bayangkan dia bisa jadi pilot, dokter, bahkan pengacara tanpa pernah sekolah di ketiga bidang tersebut, terlebih lagi mengetahui kalau dia masih bocah yang duduk di bangku SMA! Film ini sebenarnya udah lama keluar, tahun 2002. Tapi saya baru menontonnya beberapa waktu yang lalu karena dapat rekomendasi dari teman yang juga pecinta film. Saya langsung tertarik pas liat poster filmnya yang menunjukkan kalau Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks yang jadi pemeran di dalamnya. Siapa yang tidak tergiur

REVIEW - IDENTITY (2003)

Sinopsis : Bercerita tentang 10 pengunjung motel dengan latar yang berbeda-beda. Mereka mengunjungi motel tersebut karena akses jalan di kota itu tertutup oleh banjir yang disebabkan hujan deras. Namun, pilihan mereka berbuah petaka, tiba-tiba satu per satu dari mereka mati secara misterius dan meninggalkan nomor dari angka 10, 9, 8, dan seterusnya seperti sebuah hitungan mundur. Apa yang terjadi? Siapakah pembunuhnya? Apakah orang lain atau salah satu di antara mereka? Review : Identity memiliki premis cerita yang sangat menarik. Itulah mengapa saya begitu penasaran dengan film ini. Lalu apakah eksekusinya berhasil? Dan bisa saya katakan, film ini sangat berhasil membuat premis ceritanya menjadi jalinan plot yang begitu menarik. Bagaimana film bergenre thriller psikologi ini begitu rapi dalam penggarapannya, mulai dari pengenalan tokoh-tokohnya yang tidak terlalu lama tapi cukup detail, yang membuat saya mengangguk-anggukan kepala di awal-awal film, sampai ketika sce

DAFTAR LENGKAP PEMENANG PIALA OSCAR 2016

Akhirnya Academy Award sebagai penghargaan tertinggi bagi insan perfilman dunia telah selesai diselenggarakan. Piala Oscar tahun ini memiliki persaingan yang sangat ketat di hampir seluruh kategori. Terutama di kategori Best Picture yang akhirnya dimenangkan oleh film "Spotlight". Mengalahkan pesaing-pesaingnya seperti The Revenant, Mad Max : Fury Road, dll. Dan yang juga menjadi sorotan adalah kategori Best Actor, dimana akhirnya Leonardo DiCaprio mendapatkan Piala Oscar pertamanya lewat perannya di film "The Revenant" Oke langsung saja. Tidak perlu berlama-lama lagi. Inilah daftar lengkap pemenang Piala Oscar tahun 2016. Best Picture Spotlight (WINNER) The Revenant Mad Max: Fury Road The Big Short Bridge of Spies Brooklyn Room The Martian Best Leading Role Actor Leonardo DiCaprio, 'The Revenant' (WINNER) Matt Damon, 'The Martian' Michael Fassbender, 'Steve Jobs' Bryan Cranston, 'Trumbo' Eddie Redmayn