Langsung ke konten utama

Tipe-Tipe Penonton Mencuri Raden Saleh yang Serba Unik!

(Poster Mencuri Raden Saleh)

Mencuri Raden Saleh benar-benar mencuri perhatian!

Sampai hari ini sudah menembus 1,5 juta lebih penonton. Artinya film ini memang sebesar itu gaungnya. Selaras dengan kualitasnya yang bikin bangga untuk ukuran film Indonesia. Kapan lagi Indonesia bisa punya heist movie sekeren ini.

Penonton Mencuri Raden Saleh juga macam-macam nih tipenya. Mulai dari sekadar cuci mata lihat Iqbaal sampai penggemar karya lukisan Raden Saleh. Lewat observasi dengan metode rahasia, setidaknya ada 5 tipe penonton Mencuri Raden Saleh. Cari tahu selengkapnya di bawah, yuk.

 

1. Cuci Mata Lihat yang Cakep-Cakep

(Iqbaal Ramadhan)


“Mau nonton Iqbaal.”

“Mau liat Angga Yunanda.”

“Ehem, siapa yang gak naksir Aghiny Haque.”

 

Film Mencuri Raden Saleh sungguh beruntung punya deretan cast yang sedang naik daun. Mulai dari Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Ari Irham, Umay Shahab, Rachel Amanda sampai Aghniny Haque. Para aktor rupawan yang punya akting menawan.

Namun, tak sedikit yang menyangsikan, “Gak cocok banget sih mereka main film genre kayak gini. Masa komplotan pencuri masih muda belia gitu.”

Tunggu. Saya rasa yang bilang begitu pasti belum menonton filmnya. Karena kehadiran mereka sesuai dengan kebutuhan cerita Mencuri Raden Saleh. Lengkapnya seperti apa? Bisa langsung tonton di bioskop, ya.

 

2. Penggemar Seni Lukisan

(Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro)

Jarang-jarang film Indonesia mengangkat tema seperti ini. Bisa dipastikan film Mencuri Raden Saleh menarik minat penggemar seni di luar sana. Bagi orang awam mungkin tidak mengenal siapa itu Raden Saleh. Namun, bagi pencinta lukisan, Raden Saleh adalah seorang maestro. Ibarat Steven Spielberg di dunia film atau The Beatles dalam kancah musik dunia.

Buat yang belum tahu, Lukisan Raden Saleh yang berjudul Perburuan Banteng menjadi lukisan Indonesia termahal yang pernah terjual sepanjang sejarah. Yang lebih menarik lagi, lukisan Penangkapan Diponegoro yang jadi highlight di film ini digadang-gadang punya value yang lebih mahal lagi.

 

3. Suka Film dengan Visual yang Cantik

(Sinematografi Mencuri Raden Saleh)

“Males ah nonton film Indo. Pasti gambarnya gak niat kayak bikin sinetron.”

Siapa yang suka begini? Sama saya juga.

Menurut saya, film Indonesia jika gambarnya bagus, berarti effort banget bikin film yang berkualitas. Sinematografi Mencuri Raden Saleh menjawab itu. Tone gambarnya cakep banget. Warna visualnya sopan betul membuai mata. Ditambah lagi pergerakan kameranya patut diacungi jempol. Kombinasi antara long shot dan varian shot lain bikin film Mencuri Raden Saleh semakin dinamis. Bahkan scene balapan mobil mengingatkan saya dengan scene di Fast and Furious.

Mencuri Raden Saleh beruntung memiliki Angga Dwimas Sasongko di bangku sutradara. Dirinya memang dikenal peduli dengan sinematografi film yang dia bikin.

4. Fans Angga Dwimas Sasongko

(Angga Dwimas Sasongko)

Siapa yang tidak kenal dengan film-film seperti Cahaya dari Timur, Filosofi Kopi, Wiro Sableng sampai Nanti Kita Cerita tentang Hari ini. Kualitas seperti itu membuktikan Angga Sasongko selalu serius dalam membuat film. Begitu pula dengan Mencuri Raden Saleh. Sebagai heist movie, Indonesia patut bangga bisa punya film seperti ini.

Mas Angga, aku padamu!

5. Penasaran karena Review yang Bertebaran

(Review Mencuri Raden Saleh)

“Udah nonton Raden Saleh belum?”

Saya rasa banyak yang dapat pertanyaan ini sejak Mencuri Raden Saleh tayang. Kamu salah satunya?

Sejak rilis, film ini mengundang banyak review di media sosial. Mulai dari Twitter, Youtube sampai TikTok. Sebagian besar memuji film ini. Siapa yang tidak penasaran kalau sudah begini.

Begitulah enaknya jika film beneran bagus. Dapat marketing gratis. Orang-orang akan dengan senang hati berbagi kesan yang didapatnya setelah menonton. Bener-bener the power word of mouth!

 

Kira-kira begitu berbagai tipe penonton Mencuri Raden Saleh. Tentu masih ada banyak lagi di luar sana. Kalau kamu tipe yang mana nih?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW - CATCH ME IF YOU CAN (2002)

                                                         "Frank never went to flight school,        Frank never went to medical school,        Frank never went to law school,        ........ Because Frank is still in high school"                                                      Hahaha! kata-kata yang muncul di trailer "Catch Me If You Can" tersebut menunjukkan bagaimana kehebatan Frank Abagnale Jr. dalam melakukan aksi penipuannya. Bayangkan dia bisa jadi pilot, dokter, bahkan pengacara tanpa pernah sekolah di ketiga bidang tersebut, terlebih lagi mengetahui kalau dia masih bocah yang duduk di bangku SMA! Film ini sebenarnya udah lama keluar, tahun 2002. Tapi saya baru menontonnya beberapa waktu yang lalu karena dapat rekomendasi dari teman yang juga pecinta film. Saya langsung tertarik pas liat poster filmnya yang menunjukkan kalau Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks yang jadi pemeran di dalamnya. Siapa yang tidak tergiur

REVIEW - IDENTITY (2003)

Sinopsis : Bercerita tentang 10 pengunjung motel dengan latar yang berbeda-beda. Mereka mengunjungi motel tersebut karena akses jalan di kota itu tertutup oleh banjir yang disebabkan hujan deras. Namun, pilihan mereka berbuah petaka, tiba-tiba satu per satu dari mereka mati secara misterius dan meninggalkan nomor dari angka 10, 9, 8, dan seterusnya seperti sebuah hitungan mundur. Apa yang terjadi? Siapakah pembunuhnya? Apakah orang lain atau salah satu di antara mereka? Review : Identity memiliki premis cerita yang sangat menarik. Itulah mengapa saya begitu penasaran dengan film ini. Lalu apakah eksekusinya berhasil? Dan bisa saya katakan, film ini sangat berhasil membuat premis ceritanya menjadi jalinan plot yang begitu menarik. Bagaimana film bergenre thriller psikologi ini begitu rapi dalam penggarapannya, mulai dari pengenalan tokoh-tokohnya yang tidak terlalu lama tapi cukup detail, yang membuat saya mengangguk-anggukan kepala di awal-awal film, sampai ketika sce

REVIEW - TRAIN TO BUSAN (2016)

Sinopsis: Korea dilanda serangan zombie . Ini bermula dari kebocoran sebuah pabrik yang menyebabkan kontaminasi kimiawi terhadap makhluk hidup, baik hewan juga manusia. Di sisi lain, ada sebuah kereta cepat yang menuju Busan. Tapi sayangnya, seorang wanita yang sudah terinfeksi memasuki kereta dan menggigit penumpang lain yang lantas ikut menjadi zombie , sehingga semakin banyak yang terinfeksi ketika kereta sudah berjalan. Terus bagaimana nasib para penumpang yang tidak terinfeksi? Bagaimana cara mereka menyelamatkan diri dari kereta yang sedang berjalan? Review: Ketika menonton salah satu film drama terbaik sepanjang masa "Before Sunrise", saya sangat ingin menyaksikan sebuah film yang dari awal sampai akhir didominasi latar di dalam kereta. Dan itu saya dapatkan di "Train to Busan". Namun ini bukanlah film drama romansa, melainkan sebuah thriller yang sangat memacu adrenalin! Yap! Setting film garapan Sang-ho Yeon ini 80-90 persen berada di dalam k