Langsung ke konten utama

REVIEW - A COPY OF MY MIND (2015)

Review Film A Copy of My Mind


Cerita                 : 8/10
Akting                : 9/10
Visual                 : 9/10
Tata Suara          : 9/10
Tata Musik          : 8/10
Penyutradaraan  : 9/10

“Feel yang saya rasakan ketika menonton A Copy of My Mind adalah tenang dan “menghanyutkan”. Film dengan tempo lambat tapi tidak terasa membosankan. Penyutradaraan yang baik dari Joko Anwar lah yang membuat tempo lambat itu tidak menjadi masalah, karena plot yang diberikan dari satu scene ke scene yag lain sangat menarik dan begitu jujur. Belum lagi berbagai pesan yang coba disampaikan dengan satir cukup bisa membuat saya tersenyum-senyum sepanjang film.

Secara teknis, A Copy of My Mind berjalan dengan semestinya. Saya sangat suka dengan sinematografi, tata suara dan tata musiknya.

Sinematografinya sangat khas dengan film Joko Anwar sebelum-sebelumnya termasuk juga dalam serial “Halfworld”, berhasil membuat setting sudut-sudut kota Jakarta menjadi visual yang cantik dan “mahal”
Untuk tata suaranya juga sangat baik sekali. Semua "suara-suara" berhasil di-mixing dengan baik, sehingga tidak ada suara yang saling tumpang tindih. Misal ketika ada scene dialog antara Chicco Jericho dan Tara Basro di tempat Kos, suara orang-orang di luar Kos atau suara adzan berhasil ditangkap untuk nyaman didengar oleh telinga.
Dan di sisi music scorenya juga tidak mau kalah, di bagian teknis ini semakin “mempermanis” film ini semakin memikat lagi. Membuat saya semakin terhanyut lagi dengan filmnya

Oh ya, apresiasi juga patut diberikan kepada Akting Chicco Jericho dan Tara Basro yang sangat mumpuni. Kualitas akting mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Chemistry antara mereka juga begitu “klik”.

Well, A Copy of My Mind adalah permulaan yang baik sebagai awal dari sebuah trilogi. Sangat dinantikan karya Joko Anwar selanjutnya, yaitu A Copy of My Soul dan A Copy of My Heart."


Score Akhir : 8,7/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW - CATCH ME IF YOU CAN (2002)

                                                         "Frank never went to flight school,        Frank never went to medical school,        Frank never went to law school,        ........ Because Frank is still in high school"                                                      Hahaha! kata-kata yang muncul di trailer "Catch Me If You Can" tersebut menunjukkan bagaimana kehebatan Frank Abagnale Jr. dalam melakukan aksi penipuannya. Bayangkan dia bisa jadi pilot, dokter, bahkan pengacara tanpa pernah sekolah di ketiga bidang tersebut, terlebih lagi mengetahui kalau dia masih bocah yang duduk di bangku SMA! Film ini sebenarnya udah lama keluar, tahun 2002. Tapi saya baru menontonnya beberapa waktu yang lalu karena dapat rekomendasi dari teman yang juga pecinta film. Saya langsung tertarik pas liat poster filmnya yang menunjukkan kalau Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks yang jadi pemeran di dalamnya. Siapa yang tidak tergiur

REVIEW - IDENTITY (2003)

Sinopsis : Bercerita tentang 10 pengunjung motel dengan latar yang berbeda-beda. Mereka mengunjungi motel tersebut karena akses jalan di kota itu tertutup oleh banjir yang disebabkan hujan deras. Namun, pilihan mereka berbuah petaka, tiba-tiba satu per satu dari mereka mati secara misterius dan meninggalkan nomor dari angka 10, 9, 8, dan seterusnya seperti sebuah hitungan mundur. Apa yang terjadi? Siapakah pembunuhnya? Apakah orang lain atau salah satu di antara mereka? Review : Identity memiliki premis cerita yang sangat menarik. Itulah mengapa saya begitu penasaran dengan film ini. Lalu apakah eksekusinya berhasil? Dan bisa saya katakan, film ini sangat berhasil membuat premis ceritanya menjadi jalinan plot yang begitu menarik. Bagaimana film bergenre thriller psikologi ini begitu rapi dalam penggarapannya, mulai dari pengenalan tokoh-tokohnya yang tidak terlalu lama tapi cukup detail, yang membuat saya mengangguk-anggukan kepala di awal-awal film, sampai ketika sce

REVIEW - TRAIN TO BUSAN (2016)

Sinopsis: Korea dilanda serangan zombie . Ini bermula dari kebocoran sebuah pabrik yang menyebabkan kontaminasi kimiawi terhadap makhluk hidup, baik hewan juga manusia. Di sisi lain, ada sebuah kereta cepat yang menuju Busan. Tapi sayangnya, seorang wanita yang sudah terinfeksi memasuki kereta dan menggigit penumpang lain yang lantas ikut menjadi zombie , sehingga semakin banyak yang terinfeksi ketika kereta sudah berjalan. Terus bagaimana nasib para penumpang yang tidak terinfeksi? Bagaimana cara mereka menyelamatkan diri dari kereta yang sedang berjalan? Review: Ketika menonton salah satu film drama terbaik sepanjang masa "Before Sunrise", saya sangat ingin menyaksikan sebuah film yang dari awal sampai akhir didominasi latar di dalam kereta. Dan itu saya dapatkan di "Train to Busan". Namun ini bukanlah film drama romansa, melainkan sebuah thriller yang sangat memacu adrenalin! Yap! Setting film garapan Sang-ho Yeon ini 80-90 persen berada di dalam k