Cerita : 8/10
Akting : 9/10
Visual : 9/10
Tata Suara : 9/10
Tata Musik : 8/10
Penyutradaraan : 9/10
“Feel yang saya rasakan ketika menonton A Copy of My
Mind adalah tenang dan “menghanyutkan”. Film dengan tempo lambat tapi tidak
terasa membosankan. Penyutradaraan yang baik dari Joko Anwar lah yang membuat
tempo lambat itu tidak menjadi masalah, karena plot yang diberikan dari satu
scene ke scene yag lain sangat menarik dan begitu jujur. Belum lagi berbagai
pesan yang coba disampaikan dengan satir cukup bisa membuat saya
tersenyum-senyum sepanjang film.
Secara teknis, A Copy of My Mind berjalan dengan semestinya.
Saya sangat suka dengan sinematografi, tata suara dan tata musiknya.
Sinematografinya sangat khas dengan film Joko Anwar
sebelum-sebelumnya termasuk juga dalam serial “Halfworld”, berhasil membuat
setting sudut-sudut kota Jakarta menjadi visual yang cantik dan “mahal”
Untuk tata suaranya juga sangat baik sekali. Semua "suara-suara" berhasil di-mixing dengan baik, sehingga tidak ada suara yang
saling tumpang tindih. Misal ketika ada scene dialog antara Chicco Jericho dan
Tara Basro di tempat Kos, suara orang-orang di luar Kos atau suara adzan
berhasil ditangkap untuk nyaman didengar oleh telinga.
Dan di sisi music scorenya juga tidak mau kalah, di bagian
teknis ini semakin “mempermanis” film ini semakin memikat lagi. Membuat saya semakin terhanyut lagi dengan filmnya
Oh ya, apresiasi juga patut diberikan kepada Akting
Chicco Jericho dan Tara Basro yang sangat mumpuni. Kualitas akting mereka sudah
tidak perlu diragukan lagi. Chemistry antara mereka juga begitu “klik”.
Well, A Copy of My Mind adalah permulaan yang baik
sebagai awal dari sebuah trilogi. Sangat dinantikan karya Joko Anwar
selanjutnya, yaitu A Copy of My Soul dan A Copy of My Heart."
Score Akhir : 8,7/10
Komentar
Posting Komentar